Langsung ke konten utama

Perkebunan Jeruk di Pulau Jeju Korea Selatan

Drama, Film Korea, MV merupakan salah satu sarana yang dapat memperkenalkan budaya bangsa korea beserta keindahannya. Setelah banyaaaak sekali aku menonton drama korea, film, mv, cf dll itu aku jadi tau tempat-tempat atau hal-hal yang menarik khususnya berkaitan dengan tempat wisata di korea selatan. Oleh sebab itu pula, muncul keinginan untuk menulis salah satu lokasi yaitu perkebunan jeruk di Pulau Jeju. Kalo dari drama korea yang pernah kutonton dan masih kuingat banyak yang menjadikan perkebunan jeruk di Jeju ini sebagai lokasi syuting tapi agak lupa dramanya Tamra The Island,  Loving You, My Girl, lupaa.. XD Lepas dari drama korea, ketertarikanku menulis judul ini karena jarang sekali ada blog yang bahas soal pertanian di korea selatan, padahal seru lo karena pertanian memang seru dan tidak ada habisnya untuk dibahas.  Selain itu Korea Selatan ga hanya identik dengan K-POPnya aja, karena banyak hal menarik lain dan karena aku seorang lulusan pertanian jadi aku sangat passion nih di sektor ini. 
Maju Pertanian Maju Agribisnis :D

Bahas dulu nih singkat cerita profil Pulau Jeju

 


Pada umumnya Pulau Jeju (Jejudo) dijuluki Samdado, 'pulau yang berlimpah dengan tiga hal' yaitu, bebatuan, wanita dan angin. Saat ini Pulau Jeju merupakan salah satu dari 7 (tujuh) keajaiban dunia terbaru 2012 (the New 7 Wonders) lewat UNESCO. Pulau ini menjadi salah satu provinsi di Korea Selatan yang mengunggulkan sektor pariwisata ( kalo di  Indonesia bisa diibaratkan seperti Pulau Bali sih menurutku). Jumlah penduduknya hanya 570.000 orang, namun jumlah turis berjumlah 7,5 juta orang/tahun. Banyak ya?? 
Salah satu ciri khas lain Pulau Jeju adalah Haenyeo, wanita penyelam yang berasal dari Pulau Jeju. Mereka mampu menyelam ke kedalaman sampai 20 meter untuk mencari hasil laut dan kerang. wow
Di pulau Jeju ada banyak makanan dari hasil laut seperti ikan mentah, bubur abalon atau Jeonbokjuk, Haemul Deonjangjjigae, sup taujo Korea dengan berbagai hasil laut. Selain itu Pulalu Jeju terkenal dengan jeruk, namanya Gamgyul. Kebanyakan jeruk didistribusikan di dalam Korea berasal dari pulau ini.
Jeruk dari jeju bercita rasa manis dan asam. Belakangan ini buah jeruk ini diolah menjadi coklat dan permen. Produk olahan ini menjadi oleh-oleh yang laris bagi wisatawan.

Berdasarkan sumber www.deptan.go.id Provinsi Jeju di Korea Selatan merupakan sentra produksi utama Jeruk Jeju yang kadar kemanisannya mencapai brix 16 dan berwarna orange serta tanpa biji. Jeruk Jeju mulai dikembangkan sejak tahun 1990 dimana benihnya diperoleh dari Jepang dan secara agroekologi sudah sangat cocok untuk dikembangkan di Pulau Jeju. 

Selain jeruk provinsi Jeju juga sentra wortel dan lobak yang mensuplai 40% kebutuhan Korea. Luas pertanaman jeruk Jeju mencapai 20.820 Ha, dengan produksi sebesar 700.000 ton dan jumlah penjualan mencapai 9 Trilliun-Won. Panen raya jeruk Jeju pada bulan September – Februari untuk memenuhi kebutuhan jeruk yang dapat mensumplai hampir 90% kebutuhan jeruk di Korea Selatan, diluar musim panen jeruk Jeju dapat ditanam dalam Green House yang produksinya mencapai 10% total produks. Jeruk Jeju sudah diekspor ke mancanegara.

Pengembangan industri jeruk di Pulau Jeju dilakukan secara terintegrasi mulai dari kebun sampai ke pemasaran untuk memberikan pendampingan dan pengawalan teknologi Pemerintah Korea Selatan membuat Citrus Research Station” yang berlokasi di Pulau Jeju dengan jumlah peneliti sebanyak 15 orang, luas lahan 25 Ha dengan anggaran 26 Milyar Won per tahun. “Citrus Research Station” ini melakukan kerjasama dengan “Jeju National University”. Program yang dilaksanakan meliputi :
1. Membuat branding yang bagus
2. Penelitian dan rekomendasi varietas unggul dan penelitian pascapanen penyimpanan.
3. Prototipe peralatan pasca panen dan penyimpanan.
4. Pengendalian penyakit
5. Demonstrasi dan sosialisasi
6. Kualitas dan jaminan keamanan pangan
7. Bioteknology
8. Produk olahan
9. Pendidikan dan pelatihan petani
Selain itu dibentuk pula APC (Association Producer of Citrus) yang berbentuk koperasi dan memiliki anggota dari para petani dan pedagang Jeruk di provinsi Jeju. APC ini memiliki 30 green house yang ditanami jeruk, untuk menjadi stabilisator produksi dan harga agar jeruk bisa diproduksi sepanjang tahun. Beberapa hal penting yang diberikan APC kepada petani adalah :
1. Pembibitan
2. Rekomendasi budidaya (cara budidaya)
3. Jaminan pasar
4. Penelitian lapang dan pasar
5. Kontrol harga
6. Jaminan mutu dan keamanan
7. Modal kepada petani

Para petani tidak diwajibkan untuk menjual produknya ke APC namun 70 – 80% produk petani dijual ke APC. Supermarket besar dan eksportir di Korea sebagian besar membeli produk ke APC ini karena ada jaminan mutu dan keamanan, suplai serta kontinuitas. Sehubungan dengan hal tersebut pihak Indonesia menawarkan kerjasama penelitian, untuk mendukung pengembangan jeruk yang berwarna orange di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur Provinsi NTB.

Untuk mendukung berkembangnya jeruk di Pulau Jeju didirikan pula pabrik yang menghasilkan essential oil dari kulit jeruk dengan bantuan modal dari Pemerintah sebesar 25 Milyar Won. Essential Oil ini sangat dibutuhkan oleh industri kosmetik baik di Korea maupun international. Selain itu didirikan pula industri olahan jeruk berupa Juice Jeruk Jeju yang sudah dipasarkan diseluruh Korea Selatan.

notes:
Terimakasih, ghamsahamnida buat Dinas Pertanian RI yang mengupload informasi yang sangat menambah wawasan... ^__^
Pulau jeju ahaa,. pengen kesana...
Harapan untuk Indonesia: luas lahan pertanian Indonesia lebih luas lo dari Korea Selatan, maka diperlukan SDM yang mau menjadi penggerak kebangkitkan sektor pertanian kita, Malu dong impor terus :p

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Azalea" Flower si Korean Poetry

Beauty : Azalea Flower Sempat berjodoh dengan Azalea flower : Aku baru menyadari kalau sebelumnya pernah melihat bunga ini di Kota Batu saat aku magang  dan bahkan aku sempat membawa benihnya (biji yang aku ambil langsung darii bunga) kubawa pulang dan kutanam di rumah. 4 hari kemudian mulai tumbuh tunasnya.  S aat itu aku tertarik menanam bunga itu di rumah karena sungguh terpesona dengan cantiknya si Azalea yang saat itu aku lihat tumbuh secara liar, terlihat sangat kuat dan indah walau dipinggir jalan. Aku pelihara tetapi kenapa semakin rapuh saja??? mungkin tidak cocok cuacanya,.Di daerah aku mengambilnya (Kota Batu Malang) cuaca cenderung sejuk dingin dan sinar matahari tidak tinggi seperti daerah tempat tinggalku. Selain itu, mungkin tanah dalam pot sudah tidak subur :/ . Oeh karena itu, cukup sedih ketika aku harus melihat bahwa si Azaleaku rapuh dan mati. (haha dan kayaknya kurang perawatan cz aku sering lupa :D) Kebetulannya

My first Snow

Seoul. 5 Desember 20XX.  Sore itu jalanan dipenuhi dengan salju.   Orang-orang terus berjalan, diiringi jatuhnya butiran-butiran salju pertama dari langit. Salju yang turun dengan lembut tidak menghentikan aktivitas orang-orang sedikitpun. Mereka terus berjalan dan bahkan ada yang berlari untuk mengejar bus yang hampir berangkat. Tidak peduli sedingin apa suhu udara saat itu. Tampak pula beberapa pasangan kekasih yang terlihat bergandengan tangan dan menikmati salju yang turun. Ada sebuah kepercayaan di Korea bahwa pasangan kekasih yang sedang bersama pada saat salju pertama turun maka mereka akan bahagia bersama selamanya. Seoul kota yang sibuk, kota yang penuh dengan aktivitas, romantisme dan saat itu merupakan kota putih bersalju. Kota yang kala itu dihiasai ornamen-oranamen untuk menyambut Natal putih yang anggun. Deen terus berjalan di bawah hujan salju yang dingin. Baginya butiran salju adalah suatu berkat yang tak ternilai seperti bintang yang berjatuhan. Salju p